Flat lay of diabetes management tools with blue ribbon symbolizing awareness on a light blue background.

Review Kebijakan Diabetes Melitus Berbasis Transformasi Sistem Kesehatan dan Outlook 2025

Dalam Rangka Annual Scientific Meeting (ASM) PKMK Tahun 2025

Kerangka Acuan Kegiatan

Review Kebijakan Diabetes Melitus Berbasis Transformasi Sistem Kesehatan dan Outlook 2025

Kamis, 30 Januari 2025  |  Pukul 09.00-11.00 WIB


Latar Belakang

Diabetes melitus telah menjelma menjadi masalah global yang mengancam kesehatan masyarakat dan pembangunan sosial-ekonomi. Di seluruh dunia, diperkirakan 537 juta orang hidup dengan diabetes pada tahun 2021, dengan proyeksi peningkatan drastis hingga 783 juta pada tahun 2045 (International Diabetes Federation, 2021). Indonesia, dengan 19,47 juta penderita diabetes pada tahun 2021 menduduki peringkat kelima negara dengan jumlah penderita diabetes terbesar di dunia (International Diabetes Federation, 2021).  Peningkatan  kasus diabetes yang signifikan ini menuntut  adanya transformasi sistem kesehatan, mengingat sistem yang ada saat ini  belum sepenuhnya  mampu  menangani  beban  penyakit  diabetes  yang  semakin  meningkat,  terutama  dalam  hal  pencegahan  dan  penanganan  komplikasi.

Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 dan Riskesdas 2018 mengungkap tren peningkatan prevalensi diabetes yang mengkhawatirkan di Indonesia. Laporan Atlas IDF (2021) menunjukkan bahwa sekitar 28,6 juta penduduk Indonesia berusia 20-79 tahun terkena Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) dengan prevalensi 10,6%. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan data Riskesdas (2018) yang menunjukkan prevalensi diabetes sekitar 2% berdasarkan diagnosis dokter dan 8,5% berdasarkan hasil pemeriksaan gula darah. Peningkatan ini terutama terlihat di perkotaan, dengan gaya hidup tidak sehat, obesitas, dan faktor risiko lainnya menjadi pendorong utama (Mihardja et al., 2014).

Selain diabetes, prediabetes juga menjadi tantangan kesehatan yang signifikan. Prediabetes, suatu kondisi dengan peningkatan kadar glukosa darah di bawah ambang batas diagnosis diabetes, meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes secara signifikan (Rooney et al., 2023). Studi menunjukkan bahwa risiko ini semakin meningkat seiring dengan peningkatan kadar hemoglobin A1c (HbA1c) dan indeks massa tubuh (BMI) (Glauber et al., 2018). Analisis data BPJS Kesehatan juga mengungkap peningkatan kasus prediabetes di Indonesia, dengan kelompok usia produktif (15-59 tahun) menjadi yang paling rentan.

Diabetes melitus tidak hanya berdampak pada kesehatan individu, tetapi juga membebani sistem kesehatan secara finansial. Data BPJS Kesehatan menunjukkan bahwa biaya pelayanan kesehatan untuk kasus DMT2 selama 5 tahun mencapai Rp8,8 triliun, dengan 66% dari total biaya tersebut dihabiskan untuk komplikasi. Selain itu, analisis data BPJS Kesehatan juga menunjukkan bahwa pasien dengan komplikasi memiliki jumlah kunjungan yang lebih tinggi, mengindikasikan potensi peningkatan beban biaya kesehatan di masa mendatang.

Menghadapi beban penyakit diabetes melitus yang semakin meningkat, transformasi kebijakan kesehatan menjadi sebuah keniscayaan. Kebijakan yang komprehensif dan efektif diperlukan untuk mengatasi tantangan diabetes secara menyeluruh, mulai dari pencegahan, deteksi dini, hingga pengelolaan penyakit. Selain itu, promosi gaya hidup sehat, peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, serta penguatan sistem pemantauan dan evaluasi juga menjadi elemen kunci dalam transformasi kebijakan kesehatan untuk mengurangi beban penyakit diabetes melitus di Indonesia. Dengan memperhatikan tren dan tantangan yang ada, review kebijakan diabetes melitus berbasis transformasi sistem kesehatan menjadi krusial untuk mencapai target penurunan prevalensi diabetes dan meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes pada tahun 2025.

Sasaran Peserta

Webinar ini diharapkan dapat melibatkan pemangku kepentingan dari pengambil keputusan, akademisi, penyedia layanan kesehatan, peneliti, pemerhati dan masyarakat secara luas. Detail target pemangku kepentingan yang akan dilibatkan sebagai pembicara dan/atau peserta sebagai berikut:

  1. Pengambil Keputusan/Pemerintah:
    1. Kementerian Kesehatan
    2. BPJS Kesehatan
    3. Dinas Kesehatan

2. Akademisi (Dosen dan Mahasiswa) di Universitas, Poltekkes dan STIKES

3. Fasilitas Kesehatan (RS dan Puskesmas/Klinik)

4. Tenaga Kesehatan (Dokter, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Perawat, Kesehatan Masyarakat, Dokter Spesialis Gizi Klinik, Tenaga Gizi)

5. Peneliti di Pusat Penelitian dan Think Tank

6. Organisasi Masyarakat Sipil

Tujuan

Secara umum webinar ini bertujuan untuk

  1. Membahas kebijakan diabetes melitus di Indonesia dalam konteks transformasi sistem kesehatan.
  2. Membahas tantangan dan inovasi dalam pelayanan Diabetes Melitus di tingkat Nasional dan Daerah dalam proses transformasi kesehatan.
  3. Membangun kerjasama riset dan advokasi kebijakan antara perguruan tinggi dalam mendukung transformasi sistem kesehatan untuk pengendalian diabetes melitus.
  4. Merumuskan rekomendasi kebijakan diabetes melitus yang komprehensif dan efektif untuk penurunan prevalensi diabetes pada tahun 2025

Kompetensi

Webinar ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi pemangku kepentingan yang terlibat untuk:

  1. Memahami  lanskap  kebijakan  diabetes  melitus  di  Indonesia  dalam  konteks  transformasi  sistem  kesehatan.
  2. Memahami  tantangan  dan  inovasi  dalam  pelayanan  diabetes  melitus  di  tingkat  nasional  dan  daerah
  3. Mampu mengembangkan  kerjasama  riset  dan  advokasi  kebijakan  untuk  pengendalian  diabetes  melitus.
  4. Mampu merumuskan rekomendasi kebijakan yang berbasis pada bukti dan berorientasi pada pencapaian target penurunan prevalensi diabetes pada tahun 2025 

Tanggal Pelaksanaan

Webinar ini diselenggarakan secara hybrid di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, DI Yogyakarta.

Hari, tanggal     : 30 Januari 2024
Pukul                  : 09.00-11.00 WIB
Link Zoom         : https://pkmk.site/ReviewKebijakanDM
Meeting ID         : 856 1429 0228
Passcode          : diabetes

Rundown Kegiatan

Tanggal Agenda Narasumber
09.00 – 09.10 WIB Pembukaan MC
09.10 – 09.25 WIB Kebijakan Strategis untuk Transformasi Sistem Kesehatan dalam Penanganan Diabetes Melitus Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D.
(Guru Besar FK KMK Universitas Gadjah Mada)
09.25 – 09.40 WIB Arah Kebijakan Nasional untuk Pencegahan dan Pengendalian Diabetes Melitus Tahun 2025 dr. Esti Widiastuti M, MScPH
(Ketua Tim Kerja Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI)
09.40 – 09.55 WIB Kebijakan dan Pendanaan dalam Pengelolaan Diabetes Melitus di Era JKN dan  Outlook 2025 Dr dr Mahlil Ruby M.Kes
(Direktur Perencanaan Pengembangan dan Manajemen Risiko BPJS Kesehatan Pusat)
09.55 – 10.10 WIB Implementasi Kebijakan Diabetes Melitus di Tingkat Provinsi: Tantangan dan Best Practices dan Outlook 2025 Dr.dr.H Jaya Mualimin, Sp.Kj, M.Kes, MARS
(Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim)
10.10 – 10.25 WIB Implementasi Transformasi Kesehatan dalam Inovasi “Balikpapan Hidup Manis Tanpa Gula (Bahimat)” di Kota Balikpapan dan Outlook 2025 Dra. Alwiati, Apt
(Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan)
10.25 – 10.55 WIB Diskusi  
10.55 -11.00 WIB Penutup dan Tindak Lanjut Moderator

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *